Wednesday, July 29, 2009

Yasmin

Sedang leka dengan urusan dunia, tiba2 aku dikejutkan oleh berita pemergian Yasmin. Pesanan Ustaz Kamal Syaari mengenai kematian menerpa di depan ku. Sebelum ini subjek ni agak remote. "Kematian adalah satu musibah. Tetapi musibah yang paling besar ialah bila kita lupa pada kematian. Kita selalu melihat kematian. Namun kita tidak pernah melihat kepada kematian. Setiap kali kita bangun pagi kita pun tak pernah bertanya mengapa Allah masih menghidupkan kita. Dan pernahkan kita tertanya2 bila kita akan mati? Dalam Islam, mengingati mati adalah sunnah. Sedangkan dalam agama lain, pantang kita sebut mati. Ingat atau tidak, kematian mesti kita lalui. Bersebab atau tidak, muda atau tua, susah atau senang, sihat atau sakit bukan syarat untuk hidup atau mati. Tetapi kalau usia sudah melepasi setengah abad, jangan lari dari memikirkan soal mati".
Semuga Allah meletakkan ruh Yasmin di makam yang tertinggi bersama para solehin yang terdahulu. Begitu hebat hubungan arwah dengan orangtuanya. Semuga Allah merahmati Yasmin.

1 comment:

masstongkol said...

Salam,

Sesungguhnya hari ini 13th Ogos aku di kejutkan dengan berita kematian Uz Asri Ibrahim vokalis utama Rabbani.

Well... begitu tuhan mengingatkan kita setiap waktu namun kita yang tak pernah mahu menjadikan ia satu peringatan kerana terlalu banyak yang men"divert" kan kita.

Aku teruja dengan senikata lagu yang pernah beliau nyanyikan tajuk

PERGI TAK KEMBALI

Setiap insan pasti merasa
saat perpisahan yang terakhir
dunia yang fana akan ditinggalkan
hanya amalan yang dibawa

terdengar sayup surah di baca
sayunya alunan suara
cemas di dada lemah tak berdaya terbuka hijap didepan mata

Selamat tinggal pada semua
berpisah kita selamanya
kita tak sama nasib di sana
baikkah atau sebaliknya

Amalan taqwa jadi bekalan
sejahtera bahagia pulang kesana

sekujur tubuh berselimut putih
rebah bersemadi sendiri
mengharap kasih anak & isteri
apa mungkin pahala di kirim

terbaring sempit seluas pusara
soal bicara terus bermula
sesal dan insaf tak berguna lagi
hancurlah jasad dimamah bumi

berpisah sudah segalanya
yang tinggal hanyalah kenangan
diiring doa dan airmata
yang pergi tak kan kembali

SELAMAT TINGGAL PADA SEMUA.....

tiba-tiba aku rasakan seakan bergetar di ujung ulu hatiku...
betapa begitu jauh aku dihanyutkan

dan semakin ia menekan
seakan hatiku di pulas dan di perah
terasa seksa menahan getaran
yang tiba-tiba mengoncang seluruh
benak dan akalku....
sambil mulut terkunci
cuba aku gagahi untuk mengimbau sejarah silam yang sememangnya kelam

satu persatu terpancar di layar
bagai pentas anak wayang di TV3
sekejap kutunduk, sesaat kupejam
sekilas kudengus, sehela kuhirup
nafas agar rongga yang sempit bisa
terbuka lapang....
dadaku makin di tekan...
bagai ada batu sebesar
gunung menghempap cuma ada
rongga peniti yang masih bisa
membenarkan udara

Ini belum MATI aku sudah sebegini
sakit, perit... sempit....

LAILLAHAILLALLAH ...
anganan ku mati di sini ...
tak sanggup... tak sanggup...

ALLAH HUAKBAR...!!!