Wednesday, June 11, 2008

Gelombang di hati

Dari HAMKA


Bukit tinggi boleh didaki
Lurah dalam berkala-kala
Penat kaki boleh berhenti
Berat beban siapa membawa

Mengapa payah belayar jauh
Mencari mutiara di laut dalam
Sudahlah patut kapal bersauh
Bawalah menung di pinggir malam


Bilalah larut malam gelita
Bilalah sepi dunia keliling
Dengar suara di jiwa kita
Jelas terdengar meskipun hening


Biar bumi berkalang kabut
Huru hara meliputi alam
Fikiran tenang tidak ku ribut
Hati ku tetap jiwa tenteram

2 comments:

masstongkol said...

PABILA USIA DI UJUNG UBAN

pabila usia di ujung uban
teringat dulu jua yang kedepan
terasa sarat segala beban
mula mengharap belas dan ehsan

antara siang dan jua malam
keduanya sudah menjadi kelam
resah hati makin mendalam
dosa mana yang belum di ampunkan

pabila usia di ujung uban
ku hafal doa dalam ingatan
segala masa jadi kesempatan
agar yang tertinggal bisa di habiskan

pabila usia di ujung uban...
apakah ada yang lebih
membebankan .......

pabila usia di ujung uban....



@@dinsza'zme@@
12062008
1.10 pm


Kalu Hamka boleh tenang dalam dunia yang kelang kabut...

maampukah kita....?? kita yang kelang kabut dalam dunia yang tenang ... astgfirullahaladzim...

fatimah said...

Dear Masstongkol,

Beban di hati
dalam usia begini
usah di toleh kanan dan kiri
jawapan pada diri sendiri

Beban di hati
dalam usia begini
tidak boleh ditinggal lari
bagai bayang sentiasa di sisi

Beban di hati
dalam usia begini
kita lari dia mencari
tulang remuk menghimpit diri

Tiada garis atau panduan
Kecuali hadis dan Al Qur'an